Sebagai Pilar Wellness Tourism, Jamu Berikan Dampak Ekonomi yang Luas di Pasar Global
Published on: May 25, 2025

Jamu menjadi salah satu warisan budaya nusantara yang masih eksis dan bertahan hingga kini. Bahkan, jamu sudah diakui dunia sebagai kekayaan kesehatan asli Indonesia.
Jamu juga sudah mendapat pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia asli Indonesia pada 6 Desember 2023.
Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr Daniel Tjen Sp.N, Ketua Umum Dewan Jamu Indonesia dalam webinar yang diselenggarakan Indonesia Wellness Tourism International Festival 2024 (IWTIF 2024) pada Rabu (20/11/2024) memaparkan tentang keunggulan jamu sebagai minuman yang menyehatkan.
Keunggulan jamu, ramah lingkungan dan berbasis sumber daya lokal. Mengandung senyawa aktif dengan manfaat kesehatan yang sudah terbukti secara ilmiah,” ungkap Mayjen (Purn) Daniel Tjen.
Secara filosofi holistik, lanjutnya, jamu sejalan dengan tren wellness global. Sebab, jamu sudah berkontribusi pada produk unggulan untuk wisata kesehatan dan elemen edukasi dalam promosi budaya.
Meski demikian, Dr Daniel Tjen mengatakan perlu adanya inovasi jamu untuk dunia.
“Di digitalisasi jamu bisa diedukasi dan dipromosi melalui platform online. Sebagai produk modern jamu ditransformasi sebagai ramuan tradisional untuk produk kesehatan dengan standar internasional,” tambahya.
Dr Daniel Tjen menegaskan bahwa melalui riset dan saintifikasi dan melalui penelitian ilmiah membuktikan banyaknya manfaat jamu melalui.
“Perlu kolaborasi global. Kemitraan dengan pakar kesehatan dunia untuk integrasi jamu dalam wellness tourism,” tambahnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, jamu berpotensi memberikan dampak ekonomi dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
“Karena itu perlu pemberdayaan ekonomi lokal, terutama bagi petani herbal dan produsen tradisional. Dari bahan baku hingga pariwisata, jamu menciptakan rantai nilai yang luas. Jamu memberikan multiplier effect,” tambahnya.
Dia mencontohkan adanya desa wisata herbal yang sukses menarik wisatawan global untuk datang berkunjung dan menikmati jamu.